5 Pertanyaan yang Paling Banyak ditanyakan Oleh Calon Project Owner
5 Pertanyaan yang Paling Banyak ditanyakan Oleh Calon Project Owner
Anda mungkin sedang memerlukan
seseorang untuk menulis beberapa artikel untuk mengisi blog. Sebuah desain logo
yang elegan dan modern, mungkin? Atau mungkin sekedar meng-upload beberapa ribu
produk ke marketplace?
Anda mungkin juga sedang
membutuhkan sebagai web developer junior untuk membuat situs company profile
dengan Wordpress. Atau bahkan Anda membutuhkan seorang senior mobile apps
developer yang sekaligus mampu membuatkan Anda sebuah aplikasi transportasi
online untuk mengalahkan aplikasi transportasi online yang sedang jadi polemik
belakangan ini, lengkap dengan versi Android, iOS dan backend-nya?
Well, bukannya nggak punya skill
untuk kerjain sendiri sih, tapi Anda yakin lebih baik mencurahkan waktu Anda
yang berharga untuk mengerjakan hal-hal lain yang memang Anda ahlinya,
terlebih-lebih mengerjakan sesuatu yang Anda nikmati.
Anda tahu bahwa Anda harus
mencari worker/freelancer untuk mengerjakannya, namun Anda belum yakin apakah
menggunakan platform freelancing online seperti Projects.co.id adalah tindakan
yang tepat?
Setelah membaca tulisan ini, Anda
akan mengetahui mengapa sebagian besar project owner yang sudah pernah
menggunakan Projects.co.id untuk mencari worker/freelancer tidak mau lagi
mencari freelancer menggunakan cara lama seperti mem-post/mencari di
forum-forum internet :)
Berikut ini adalah lima
pertanyaan yang paling banyak ditanyakan oleh calon project owner mengenai
sistem kerja di Projects.co.id:
1. Model pembayaran/escrownya kan kita
(project owner) titip pembayaran ke Projects.co.id, setelah pekerjaan selesai,
pembayaran diteruskan kepada worker/freelancer. Nah masalahnya, dalam dunia
pembuatan website, definisi "selesai" itu seringkali berbeda antara
si pemberi project (project owner) dan si programmer (worker/freelancer).
Apalagi kalo dapat freelancer
yang asal kerja (which is sangat banyak dan sudah sering kami alami), dimana
menurut dia sudah selesai, sedangkan menurut kami masih banyak yg belum sesuai,
nah itu bagaimana sistem Anda bisa menjawab konflik seperti ini? Apakah saya
selaku pemberi kerja tetap harus membayar pelunasan?
Jawab: memang di Projects.co.id
pembayaran sudah harus dititipkan sebelum project mulai dikerjakan. Ini adalah
jaminan bahwa worker/freelancer pasti memperoleh bayarannya ketika ia
menyelesaikan kewajibannya, yaitu menyerahkan hasil kerja kepada project owner
sesuai kesepakatan awal.
Dari awal kita sudah aware akan
hal seperti yang Anda utarakan, karena project dimana2, mau offline maupun
online, rawan terjadi hal seperti itu. Untuk solve masalah ini, dari awal kita
punya mekanisme untuk handle kasus sengketa (dispuste) yang kita beri nama
"arbitrase".
Jika salah satu pihak tidak puas
dengan pihak lainnnya, misalnya:
- Project owner tidak puas dengan si freelancer (eg: kerjaan belum selesai tapi menurut si freelancer udah)
- Project owner merasa kerjaan terlalu lambat tidak sesuai perjanjian/deadline yang sudah disepakati sejak awal
- Sang freelancer merasa sudah deliver hasil kerjanya tapi lama nggak dapat jawaban dari project owner dan kuatir "wah jgn2 ini project ownernya habis terima kerjaan mau kabur nih"
- Sang freelancer merasa sudah mengerjakan sesuai dengan deskripsi/perjanjian awal tapi project owner tambahin terus scope projectnya tanpa tambah budget/pembayaran
maka si pihak
yang merasa dirugikan ini berhak untuk mengajukan arbitrase. Tinggal klik
tombol "File Arbitration", arbitrase dimulai. Sistem akan memanggil
pihak "tergugat" untuk menanggapi keluhan ini dan kedua belah pihak
diberi kesempatan untuk saling negosiasi.
Jika negosiasi tidak berhasil,
casenya akan diambil oleh tim arbitrase
Projects.co.id. Tim arbitrase kita akan pelajari log chat dan thread dan
mengambil keputusan final. Hampir bisa dipastikan pihak yang bermasalah akan
mendapatkan "denda" berupa bad rating, bad feedback dan tidak
mendapatkan pembayaran (atau pembayaran yang minimal, tergantung casenya).
Lebih lanjut mengenai arbitrase dapat dibaca disini:
Arbitrase Dalam Dunia Freelance di Project.co.id
Mengenai garansi uang kembali
untuk project owner:
Projects.co.id: Bagaimana Jika Saya Tidak Suka dengan Hasil Kerja Worker (Freelancer) ?
Ini mengapa kita nggak dapat
menggunakan escrow (rekber) "umum" seperti yang banyak ditawarkan di
forum-forum internet atau bahkan escrow yang sudah kita kenal karena sistem
escrow mereka tidak dirancang untuk menghandle dispute (sengketa) pada
kasus-kasus pengerjaan project/jasa.
2. Bagaimana jika di tengah jalan
kami merasa pekerjaan si programmer tersebut tidak sesuai ekspektasi (terlalu
lambat, banyak bugs, etc)? Apakah bisa kami ambil source code nya lalu alihkan
ke programmer lain, misal programmer internal kami? DP yang sudah terbayar
tidak akan kami permasalahkan. Soalnya dari yang saya baca, seluruh hasil
pengerjaan itu harus diuploadnya di Projects.co.id kan.
Jawab: pertama-tama perlu
diketahui dulu bahwa di Projects.co.id tidak ada sistem DP kepada
worker/freelancer. Pembayaran yang telah
dititipkan kepada Projects.co.id hanya akan ditransfer ke freelancer setelah
pekerjaan selesai. Jadi tidak ada DP-DP-an :)
Menyambung penjelasan diatas,
sebenarnya ini tergantung perjanjian awal. Kita sebagai project owner boleh dan
berhak tulis terms and conditions misalnya seperti ini:
- pembayaran hanya akan direlease 2 minggu setelah pekerjaan selesai karena 2 minggu setelah pekerjaan selesai adalah masa garansi. Yang tidak setuju harap jangan bid!
- jika project berhenti ditengah jalan (tidak selesai), seluruh source code akan menjadi milik kami dan Anda tidak akan dibayar sama sekali! (atau: kami hanya akan membayar xxx % sesuai progress yang sudah dikerjakan menurut versi kami). Yang tidak setuju harap jangan bid.
Jadi di deskripsi, silahkan kita
cantumkan apa saja yang kita mau, tentu saja yang make sense ya :P
Freelancer yang tidak setuju
jangan bid. Jika bid dan nantinya beralasan "oh, belum baca lengkap tuh
saat bid", itu nggak akan acceptable, karena ketika Anda mengajukan
arbitrase, tim arbitrase akan memenangkan Anda karena di deskripsinya jelas
dicantumkan soal itu. Alasan freelancer belum baca itu tidak dapat diterima
oleh tim arbitrase.
Mengenai hasil kerja yang harus
diupload ke Projects.co.id, sebenarnya project owner dan freelancer boleh
menggunakan medium komunikasi yang lain (eg: whatsapp) dan boleh deliver hasil
kerja via media lain (eg: dropbox), tapi jika nanti sengketa dan harus
mengajukan arbitrase, kondisinya bisa jadi tidak ideal karena di kita tidak ada
lognya.
3. Bagaimana kalau di tengah jalan
ada request tambahan, sehingga tentu dari programmer/worker meminta fee
tambahan?
Jawab: Project owner cukup
membuatkan project terpisah sebagai private project, yaitu melalui fitur
"Hire Me" secara langsung ke freelancer tersebut, jadi tidak dibuka
sebagai open/public project.
Jika open project itu bisa dibid
oleh siapapun, private project hanya bisa dibid oleh freelancer yang kita
tunjuk :)
Bahkan ada project owner yang
membuat project marketplace, dibagi ke beberapa tahap untuk seorang freelancer.
Tahap satu kerjain apa, budget berapa. Sudah done, lanjut lagi dengan cara
bukain private project untuk tahap dua, tahap 3 dan tahap-tahap berikutnya :)
4. Concern kami berikutnya adalah,
bagaimana kami tahu atau dapat menilai SEDARI AWAL kira-kira freelance mana yg
kelihatannya bagus dan tidak akan mengecewakan?
Intinya, kalau concern saya yg
sebelumnya lebih ke "what if problems already happen", kalau yg
sekarang lebih ke pencegahannya
(preventive), alias before it happens.
Perlu saya jelaskan sedikit, di
web agency itu deadline sangat ketat. Kalau sampai kami dapat freelance yg
ternyata kerjanya tidak bagus, artinya kami sudah wasting time dan harus start
from zero lagi, sedangkan di sisi lain klien trus bertanya "sudah sampe
mana updatenya?"
Saat ini, sistem kami adalah
memberikan testing project dummy dulu ke sang freelancer (dan tidak kami bayar
dulu). Kalau bagus, baru kami berikan real project. Nah, kalau di Projects
bagaimana ya? Apakah ada semacam testimoni atau proven portfolio dari si
freelancer yg bisa dimunculkan untuk memberikan rasa YAKIN buat si project
owner? Kalaupun ada, apakah dari pihak Project bisa memastikan itu adalah real
testimoni dan portfolio (bukan fake)?
Jawab: sebenarnya di Projects.co.id yang bisa
memberikan testimoni (di kita namanya rating dan feedback) hanya lawan
transaksi yang benar-benar sudah melakukan transaksi dengan user tersebut, jadi
tidak semua orang bisa memberikan testimoni untuk semua freelancer/project
owner.
Rating dan feedback user dapat
dilihat di halaman profil user yang bersangkutan.
Misalnya ini contoh user dengan
reputasi sedang-sedang saja:
Dikatakan "sedang-sedang
saja" karena ratingnya hanya 7.63 of 10. Sudah menyelesaikan 8 project
dimana 2 project berakhir dengan arbitrase. Saat ini sedang mengerjakan 4
project (sedang ada 4 project yang running dengan user ini).
Ini contoh user yang jika bisa
kita pengen stay away jauh-jauh:
Ratingnya hanya 2 of 10. Pernah
mengerjakan 1 project dan berakhir dengan arbitrase. Saat ini tidak mengerjakan
project apapun.
Jika bisa kita pengen hire
freelancer seperti ini:
Rating 10 of 10. Sudah pernah
menyelesaikan 18 project dengan hasil sempurna (10 of 10). Saat ini sedang
mengerjakan 2 project (ada 2 project yang running saat ini).
Atau ini:
Rating 9.58 of 10, Sudah pernah
menyelesaikan 35 project dan saat ini sedang mengerjakan 3 project.
Sebenarnya pemilihan freelancer
tidak dapat semata-mata mengandalkan rating dan feedback tidak semata-mata,
tetapi juga harus dilihat relevansi project dengan skillnya.
Misalnya ada freelancer yang
ratingnya (nyaris) sempurna, project yang dikerjakan juga sudah banyak (project
apa yang sudah dikerjakan, nilai projectnya berapa dan hasilnya bagaimana dapat
dilihat di halaman profilnya), tapi jenis project yang dikerjain selama ini gak
sesuai dengan skill yang kita butuhkan, kan nggak cocok :)
Atau ada yang sepertinya sempurna
banget, skillnya juga cocok, tapi terlihat di halaman profilnya dia lagi
kerjain banyak project, mungkin nggak cocok juga. Kuatirnya waktu buat project
kita sudah tidak ada/tidak cukup.
Panduan memilih worker/freelancer
dapat dilihat di sini.
Harus diakui sih ini tidak 100%
bullet proof. Semua metode, panduan, tips dan triks ini hanya akan memperkecil
kemungkinan kita salah pilih, tetapi tidak dapat menjamin 100% pilihan kita
tepat.
Hanya saja di kita freelancer
cenderung lebih termovitasi untuk melakukan sebaik2nya karena reputasi mereka
dalam taruhan. After all, worker/freelancer di kita tidak pegang duit sampai
project benar-benar done sesuai kesepakatan.
5. Kalau mau bikin aplikasi seperti
xxx gitu, baiknya masuk ke project class medium atau large ya? Dan budget
berapa ya kira2 yg cocok?
Jawab: Project class medium atau
large tidak ada efeknya lagi karena semenjak Januari 2016 limit atas bid sudah
dibebaskan, artinya worker/freelancer dapat mem-bid di harga berapapun mereka
mau, tidak dibatasi oleh project class.
Untuk menarik perhatian (dan bid)
worker bagus, silahkan kita pasang budget agak tinggi (rasanya ini bukan
rahasia lagi ya :)).
Jika tidak yakin dengan besarnya
budget, di project class pilih saja Open to Suggestions. Inilah salah satu
bagusnya memasang project di Projects.co.id: kita dapat memilih untuk tidak
mencantumkan budget.
Bagaimana jika ingin mulai
memasang project dan mencari freelancer di Projects.co.id?
Cukup lakukan dua langkah ini:
- Register (atau Login jika Anda sudah pernah melakukan registrasi)
- Pasang (Create) Project di menu Projects >> Create Project.
Sesederhana itu :)
Projects.co.id adalah pasar
online untuk mencari freelancer Indonesia berkualitas dan melakukan transaksi
jual-beli produk digital dan jasa (services) dengan aman.
Baca Juga:
5 Pertanyaan yang Paling Banyak ditanyakan Oleh Calon Project Owner
Reviewed by Unknown
on
Juli 06, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: