Rahasia Kotor Dibalik Rating Freelancer
Rahasia Kotor Dibalik Rating Freelancer
Berdasarkan hasil survey kecil-kecilan, sebagian besar
project owner (pembeli service termasuk project owner) --demi keamanannya
sendiri-- selalu mengikuti 3 (tiga) aturan penting:
- Menitipkan pembayaran ke Projects.co.id (alias tidakmentransfer langsung ke worker/freelancer);
- Hanya meng-accept work ketika pekerjaan benar-benar sudah selesai;
- Hanya berkomunikasi melalui situs Projects.co.id.
Namun sebagian kecil tidak. Terus terang, kami miris
mendengar curhat sebagian kecil project owner ini. Dan yang menyedihkan: kami
tidak dapat berbuat apa-apa. Atau lebih tepatnya: tidak banyak yang dapat kami
lakukan.
"saya sudah transfer ke worker, tapi dia cuman
mengulur-ulur waktu, sampai sekarang tidak juga dikerjain"
"Parah. Saya bantu dia accept work duluan agar dia bisa
tarik dulu uangnya dari Projects.co.id karena katanya dia butuh banget,
sekarang saya minta bantu beresin sisa kerjaan yang hanya tinggal 20% aja susah
banget!"
"..."
Mengapa sebagian kecil project owner tidak mengikuti tiga
aturan penting diatas bahkan untuk keamanannya sendiri?
Jawabannya sederhana: RATING FREELANCER.
Rating freelancer yang fantastis membuat Anda PERCAYA...
Umumnya (tidak semua) karena sebagian kecil project owner
terbius dengan rating worker/freelancer tersebut.
"Oh, gpp, freelancer ini ratingnya 9 of 10"
"Freelancer ini sudah mengerjakan 15 project di
Projects.co.id dengan rating nyaris sempurna"
"Saya sudah pernah kerja sama bareng freelancer ini
sebelumnya kok, lancar waktu itu..."
"Dia sangat meyakinkan, dia bahkan memberikan nomor hp
pribadinya"
"Dia orang yang sangat menyenangkan dan gampang
dihubungi kapan saja"
"..."
Terlepas dari fakta bahwa rating adalah salah satu indikatorterbaik dalam memilih freelancer, kami harus katakan:
JANGAN!
Anda mungkin bertanya: kenapa?
Dan jawabannya adalah... PRIORITAS!
Ketika Anda melanggar terutama 2 aturan pertama diatas,
well, Anda tidak lagi menjadi prioritas bagi lawan transaksi Anda.
"Oh maaf, saya sedang tidak enak badan..."
"Oh belum ya, segera saya kerjakan, saya sedang sibuk
banget"
"Wah tidak bisa gan, saya sudah konsentrasi penuh di
project lain"
"..."
Di dunia ini, tidak ada orang yang tidak mempunyai waktu untuk melakukan apapun!
"Saya tidak sempat makan
siang"
Ketika dokter memvonis jika Anda
tidak makan siang lagi, lambung Anda akan robek dan Anda akan mengeluarkan
banyak biaya (dan lebih buruk lagi: selamat tinggal, dunia), tiba-tiba Anda
menemukan Anda memiliki segala waktu yang dibutuhkan untuk sekedar makan siang.
"Saya tidak sempat mengurus
laporan pajak"
Ketika surat panggilan dari
kantor pajak datang, tiba-tiba Anda memiliki waktu (dan mungkin juga energi)
untuk "membereskan" laporan tersebut sebelum deadline.
Ketika Anda melakukan pembayaran
langsung ke worker (yang seharusnya Anda titipkan dulu ke Projects.co.id)
dan/atau ketika Anda memutuskan untuk meng-accept work yang sebenarnya belum
100% selesai, sengaja atau tidak, Anda telah menyebabkan pergeseran prioritas.
Sistem Projects dirancang agar
Anda sebagai project owner menjadi prioritas sang freelancer, dan sebaliknya
Anda sebagai freelancer adalah prioritas bagi project owner.
Sudah pasti tidak semua worker
begitu, tapi mengapa Anda perlu mengambil resiko yang tidak perlu ini? Mengapa
Anda perlu membahayakan uang Anda dan menempatkan penyelesaian project Anda
dalam resiko? Dan mungkin salah satu yang paling penting: mengapa Anda perlu
menempatkan EMOSI Anda dalam taruhan? Well, Anda tidak perlu.
Yang sering kali kita lupakan
adalah bahwa terlepas dari semua hal, terkadang SISTEM-lah yang membentuk kita
seperti apa adanya kita sekarang. Ketika sistem dibypass, kita menjadi someone
different.
To your success,
Salam dari rekan-rekan di
Projects.co.id
P.S: Judul tips ini juga bisa
"Rahasia Kotor Dibalik Rating Project Owner/Service Buyer", karena
berlaku juga sebaliknya!
Baca Juga:
Rahasia Kotor Dibalik Rating Freelancer
Reviewed by Unknown
on
Juli 06, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: